Ketika kamu merasa sedih, ada kalanya kamu harus menceritakan semua kepada orang terdekatmu, tapi kamu terlalu takut untuk memberitahu apa yang sudah terjadi. Dan semua cerita yang menyedihkan itu hanya kamu simpan dan tertutup rapat. Dengan kepura-puraan itu, orang mengira kalau hidupmu "bahagia".
Memendam itu sangat menyakitkan. Semakin lama kau menyimpan, terlalu banyak sakit yang akan kau derita. Yeah, this is life! And life must go on
Keberadaan kamu di samping lelakimu, seharusnya lebih dari sekedar untuk mempercantik suasana. Dan karena kamu adalah pasangan (bukan sekedar pajangan), kamu punya andil sama besarnya dalam semua interaksi yang terjadi di hubunganmu. Baik interaksi berupa saling mendukung, sama-sama mencari topik pembicaraan ketika kencan, bahkan sampai menyelesaikan masalah PUN kamu punya andil. Yep, ladies, karna hubungan adalah tentang kerjasama, maka kalau terjadi masalah dalam hubungan, kamu pun harus ikut kerjasama untuk menyelesaikannya.
Tapi tenang, thanks to KelasCinta.com, sekarang kamu jadi bisa baca tiga kunci utama untuk menyelesaikan masalah dalam hubungan yang akan saya bagikan ini.
Komunikasi
Ketika bertemu masalah, kata-kata paling buruk yang bisa perempuan katakan adalah “Terserah”, “Gapapa”, dan “Pikir aja sendiri”.
Itu seperti sebuah alat yang rusak. Kenapa rusak, rusaknya gimana? Nggak tahu, pokoknya rusak. Sekarang kamu bertanggung jawab untuk memperbaikinya. Bingung? Pikir aja sendiri.
Sesungguhnya, ladies, kalau kamu bilang gapapa, lelakimu akan menganggap kamu beneran nggak apa-apa. Kalau kamu bilang “terserah”, dia akan takut melangkah karna takut pilihannya bakal bikin kamu tambah marah. Kalau kamu menolak untuk komunikasi, kamu hanya akan memperlambat selesainya masalah, memperkeruh keadaan, dan pada akhirnya membuat dirimu sendiri makin kesal dan bilang lelakimu nggak peka. Sebuah ironi yang menunjukkan bahwasebenarnya kamulah orang yang tidak peka dalam hubungan tersebut.
Surprise: Kalau mau pacar yang peka, pacaranlah dengan sesama perempuan. Selama pacarmu masih seorang lelaki, maka mengertilah bahwa memang mereka tidak punya kemampuan untuk membaca pikiranmu. Bantulah mereka dengan komunikasi, jelas-jelas, baik-baik, supaya dia mengerti masalahnya di mana dan apa kemauanmu, dan kamu berdua bisa lanjut ke step selanjutnya untuk menyelesaikan masalah ini.
Kompromi
Namanya dua orang mencoba menyatu, pasti akan banyak perbedaan pendapat dan perbedaan kepentingan, alias konflik. Dijamin, pasti konflik. Jika komunikasi sudah baik, sekarang tugasmu adalah membantu proses negosiasi dengan pasangan, melalui kompromi. Kadang solusi butuh pengorbanan, namun orang sering lupa mana yang lebih penting: mempertahankan hubungan atau memenangkan pertengkaran hari ini.
Kamu tidak bisa memaksakan kehendakmu, sama seperti dia juga tidak bisa menolak mendengarkan kemauanmu. Karena itu kamu perlu kompromi berdua. Kamu maju selangkah, dia maju selangkah, ketemu di tengah-tengah supaya bisa bahagia bersama.
Sekarang mengerti kan, kenapa saya selalu bilang kalau hubungan itu tentang kerjasama?
Ketika kesepakatan sudah terjadi, laksanakan berdua, lalu tutup kasus ini rapat-rapat. Jangan lagi diungkit-ungkit,apalagi dijadikan bahan untuk menyalahkan pasangan di kemudian hari. Masalah yang sudah selesai seharusnya jadi perekat yang mempererat gandengan tangan kamu berdua, bukan sebuah senjata untuk memperparah keadaan kalau ada masalah lain yang datang.
Masalah apapun, besar maupun kecil, sama aja kok penyelesaiannya: Komunikasi, kompromi, komitmen untuk menjalankannya. Yang penting kamu perlu menempatkan fokusmu pada kebahagiaan bersama di kemudian hari, bukan pada betapa kacaunya keadaan saat itu.