Ekonomi Perancis menggabungkan perusahaan pribadi ekstensif (hampir
2.5 perusahaan terdaftar) dengan intervensi pemerintah (lihat dirigisme)
substansial (meskipun menurun). Pemerintah mempertahankan pengaruh
terhadap bagian penting dalam sektor infrastruktur, dengan kepemilikan
mayoritas atas firma rel kereta api, listrik, pesawat terbang, dan
telekomunikasi. Telah mengendurkan kontrolnya secara bertahap sejak awal
1990-an. Pemerintah perlahan-lahan menjual saham di France Télécom, Air France, juga industri asuransi, perbankan, dan pertahanan.
Sebuah anggota grup negara industri maju G8, Perancis menempati peringkat ekonomi terbesar kelima atau keenam menurut PDB nominal yang bergantung pada sumbernya.[16] Perancis bergabung dengan 11 anggotaUE lainnya untuk meluncurkan euro pada tanggal 1 Januari 1999, dengan koin dan uang kertas euro yang menggantikan franc Perancis (₣) pada awal 2002.
Menurut OECD,
tahun 2004 Perancis adalah pengekspor barang manufaktur terbesar kelima
di dunia dan pengimpor terbesar keempat di dunia. Tahun 2003, Perancis
adalah penerima investasi langsung asing terbesar ke-2 di antara negara OECD dengan nilai $47 miliar,
setelah Luksemburg (dimana investasi langsung asing adalah transfer
uang ke bank yang terletak di negara itu) tapi di atas Amerika Serikat
($39.9 miliar), Britania Raya ($14.6 miliar), Jerman ($12.9 miliar),
atau Jepang ($6.3 miliar). Pada tahun yang sama, perusahaan Perancis
menginvestasikan $57.3 miliar di luar Perancis, menempatkan Perancis
sebagai investor langsung luar terpenting kedua di OECD, setelah Amerika
Serikat ($173.8 miliar), dan di atas Britania Raya ($55.3 miliar),
Jepang ($28.8 miliar) dan Jerman ($2.6 miliar).
Dalam edisi 2005 OECD in Figures, OECD juga mencatat bahwa Perancis memimpin negara G7 menurut produktivitas (diukur sebagaimana PDB per jam bekerja).[17]
Tahun 2004, PDB per jam yang bekerja di Perancis adalah $47.7, di atas
Amerika Serikat ($46.3), Jerman ($42.1), Britania Raya ($39.6), atau
Jepang ($32.5).[18]
Selain jumlah yang menunjukkan produktivitas per jam yang bekerja
lebih tinggi daripada di AS, PDB per kapita Perancis lebih rendah dari
PDB per kapita AS, menjadi dapat dibandingkan dengan PDB per kapita
negara Eropa lainnya, yang rata-rata 30% di bawah AS. Alasannya adalah
bahwa banyak persentase kecil penduduk Perancis yang bekerja bila
dibangingkan dengan AS, yang PDB per kapitanya lebih rendah dari
Perancis, karena produktivitasnya yang tinggi. Faktanya, Perancis
memiliki salah satu persentase terendah penduduk berusia 15-64 tahun
yang bekerja di antara negara OECD. Tahun 2004 68.8% penduduk Perancis
berusia 15-64 tahun bekerja, bila dibandingkan dengan 80.0% di Jepang,
78.9% di Britania, 77.2% di AS, dan 71.0% di Jerman.[19]
Fenomena ini disebabkan oleh hampir tiga puluh tahun pengangguran
massal di Perancis, yang membawa kepada tiga masalah yang mengurangi
ukuran penduduk yang bekerja: sekitar 9% penduduk aktif tidak memiliki
pekerjaan; siswa menunda selama mungkin masuknya mereka ke dalam pasaran
buruh; dan terakhir, pemerintah Perancis memberi berbagai insentif
kepada pekerja untuk pensiun pada awal usia 50 tahunan, meskipun semakin
dikurangi.
Sementara banyak ahli ekonomi mengungkapkan kekecewaannya sepanjang
tahun, masalah utama dengan ekonomi Perancis bukanlah produktivitas.
Menurut pendapat mereka, yang utama adalah reformasi struktural, untuk
meningkatkan ukuran penduduk yang bekerja dari seluruh penduduk. Ahli
ekonomi Liberal dan Keynesian
memiliki jawaban berbeda mengenai masalah itu. Jam kerja yang rendah
dan keseganan pembentukan kembali pasar buruh dianggap sebagai titik
lemah ekonomi Perancis dalam pandangan sayap kanan dan jarangnya kebijakan pemerintah yang menetapkan keadilan sosial menurut sayap kiri. Usaha pemerintah terbaru adalah menyesuaikan pasar buruh muda, mengurangi pengangguran, telah ditentang secara penuh.
Dengan 81.9 juta turis asing tahun 2007,[2] Perancis menempati peringkat pertama sebagai tujuan turis terbaik di dunia, di atas Spanyol (58.5 juta tahun 2006) dan Amerika Serikat
(51.1 juta tahun 2006). Jumlah 81.9 juta ini tidak termasuk orang yang
menetap kurang dari 24 jam di Perancis, seperti orang Eropa Utara yang
melintasi Perancis dalam perjalanan ke Spanyol atau Italia selama Musim
Panas. Perancis memiliki kota berbudaya tinggi (Paris menjadi yang utama), pantai dan resor tepi laut, resor ski,
dan wilayah pedesaan yang dinikmati untuk keindahan dan kenyamanannya
(pariwisata hijau). Disamping pariwisata biasa Perancis menarik berbagai
peziarah religius ke Lourdes,
sebuah kota di département Hautes-Pyrénées, yang dikunjungi beberapa
juta turis per tahun. Situs pariwisata terkenal meliputi: (menurut
peringkat pengunjung[20] per tahun pada tahun 2003): Menara Eiffel (6.2 juta), Museum Louvre (5.7 juta), Istana Versailles (2.8 juta), Musée d'Orsay (2.1 juta), Arc de Triomphe (1.2 juta), Centre Pompidou (1.2 juta), Mont-Saint-Michel (1 juta), Château de Chambord (711.000),Sainte-Chapelle (683.000), Château du Haut-Kœnigsbourg (549.000), Puy de Dôme (500.000), Musée Picasso (441,000), Carcassonne (362.000).
Perancis memiliki industri angkasa penting yang dipimpin oleh konsorsium Eropa Airbus, dan bersama Swedia menjadi satu-satunya kekuatan Eropa (tak termasuk Rusia) yang memiliki pelabuhan antariksa nasional pribadi (Centre Spatial Guyanais). Perancis juga negara Barat yang paling independen energinya karena investasi besar dalam tenaga nuklir (tenaga nuklir di Perancis), yang juga membuat Perancis produsen paling sedikit karbon dioksida
di antara tujuh negara industri di dunia. Sebagai hasil investasi besar
dalam teknologi nuklir, banyak listrik yang diproduksi di negara itu
dibangkitkan oleh pembangkit tenaga nuklir (78.1% pada 2006,[21] meningkat dari 8% tahun 1973, 24% tahun 1980, dan 75% tahun 1990).
Tanah subur yang banyak, pembuatan teknologi modern, dan subsidi UE
telah bergabung untuk menjadikan Perancis produsen dan pengekspor hasil
pertanian terdepan di Eropa. Gandum, unggas, susu, daging, dan babi,
juga industri pangan dan anggur yang diakui adalah ekspor pertanian utama Perancis. Subsidi agrikultur UE ke Perancis hampir mencapai $14 miliar.
Sejak akhir Perang Dunia Kedua pemerintah melakukan usaha untuk berintegrasi dengan Jerman,
secara ekonomi dan politik. Hari ini kedua negara membentuk apa yang
disebut sebagai negara "inti" untuk integrasi lebih besar ke Uni Eropa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar