Minggu, 29 September 2013

hukum

Saban sore ia lalu depan rumahku

Dalam baju tebal abu-abu

 

Seorang jernih memikul. Banyak menangkis pukul.

 

Bungkuk jalannya – Lesu

Pucat mukanya – Lesu

 

Orang menyebut satu nama jaya

Mengingat kerjanya dan jasa

 

Melecut supaya terus ini padanya

 

Tapi mereka memaling. Ia begitu kurang tenaga

 

Pelik di angkasa : Perwira muda

Pagi ini menyinar lain masa

 

Nanti, kau dinanti-dimengerti!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar