D. Perlunya Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan
Benar
Berbahasa Indonesia yang baik dan benar mempunyai
beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi
dan kondisi. Pada kondisi tertentu, seperti pada situasi formal penggunaan
bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan bahasa seperti
ini sering menggunakan bahasa baku. Namun, kendala yang harus dihindari dalam
pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti
interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa
disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa
yang digunakan menjadi tidak baik.
Sebaliknya, berbahasa yang baik yang menempatkan pada
kondisi tidak resmi atau pada pembicaraan santai tidak mengikat kaidah bahasa
di dalamnya. Ragam berbahasa seperti ini memungkinkan munculnya gejala bahasa
baik interferensi, integrasi, campur kode, alih kode maupun bahasa gaul. Hal
ini disebabkan kodrat manusia sebagai makhluk sosial tidak lepas dari adanya
interaksi dan komunikasi antar sesamanya. Bahasa sebagai sarana komunikasi
mempunyai fungsi utama bahasa yaitu sebagai media komunikasi untuk
menyampaikan pesan atau makna oleh seseorang kepada orang lain. Akhirnya,
keterikatan dan keterkaitan bahasa dengan manusia menyebabkan bahasa tidak
tetap dan selalu berubah seiring perubahan kegiatan manusia dalam kehidupannya
di masyarakat.
Disamping itu, perubahan bahasa dapat juga terjadi
bukan hanya berupa pengembangan dan perluasan, melainkan berupa kemunduran
sejalan dengan perubahan yang dialami masyarakat. Berbagai alasan sosial dan
politis menyebabkan banyak orang meninggalkan bahasanya, atau tidak lagi
menggunakan bahasa. Seperti misalnya, dalam perkembangan masyarakat modern saat
ini, masyarakat Indonesia cenderung lebih senang dan merasa lebih intelek untuk
menggunakan bahasa asing. Hal ini memberikan dampak terhadap pertumbuhan bahasa
Indonesia sebagai jati diri bangsa. Akhirnya, kepopuleran bahasa Inggris
menjadikan bahasa Indonesia tergeser pada tingkat pemakaiannya.
Berbagai penyebab pergeseran pemakaian bahasa
Indonesia, tidak hanya disebabkan oleh bahasa asing tetapi juga disebabkan oleh
adanya interferensi bahasa daerah dan pengaruh bahasa gaul. Dewasa ini bahasa
asing lebih sering digunakan daripada bahasa Indonesia hampir di semua sektor
kehidupan. Sebagai contoh, masyarakat Indonesia lebih sering menempel ungkapan
“No Smoking” daripada “Dilarang Merokok”, “Stop” untuk “berhenti”, “Exit” untuk
“keluar”, “Open House” untuk penerimaan tamu di rumah pada saat lebaran, dan
masih banyak contoh lain yang mengidentifikasikan bahwa masyarakat Indonesia
lebih menganggap bahasa asing lebih memiliki nilai.
Demikian juga dengan semakin maraknya penggunaan
bahasa gaul yang digunakan oleh sebagian masyarakat modern, perlu adanya
tindakan dari semua pihak yang peduli terhadap eksistensi bahasa Indonesia yang
merupakan bahasa nasional, bahasa persatuan, dan bahasa pengantar dalam dunia
pendidikan. Sementara tolok ukur variasi pemakaian bahasa adalah bahasa
Indonesia yang baik dan benar dengan parameter situasi. Bahasa Indonesia yang
baik dan benar adalah bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan norma yang
berlaku dan sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar